Hai guys..
Ingin ortu tahu apa yang kita mau ? Ya ngomong, dong! Namanya juga hidup bersosial, pasti ada saat-saatnya kita merasa pengen banget keinginan dan pikiran kita diterima oleh orang-orang di sekitar kita, termasuk juga oleh ortu. Tapi ternyata buat speak up itu gak gampang lho. Mungkin juga karena ada gap generasi dan posisi mereka lebih tinggi, kita jadi terbentur oleh batasan-batasan yang harus dipatuhi dan nggak boleh dilanggar. So, kita harus belajar jurus-jurusnya dulu, nih! Persuasion and Communication skills, hehehe :D
Right Time, Right Place
Pernah dengar ungkapan di atas, kan ? Nah, itu kalau mau protes, kita harus ingat faktor utama ini. Pintar-pintar lihat sikon deh! Misalnya jangan sewaktu ortu baru sampai di depan rumah sepulang dari kantor, kita langsung memberondong mereka dengan proposal kenaikan uang saku. Padahal, pikiran dan beban mereka masih capek, kesannya kita nggak erterima kasih dan nggak menghargai jerih payah mereka selama ini. Mending kita mijitin mama dan bikinin teh manis buat papa. Begitu mereka sudah mulai rileks, baru deh curhat soal uneg-uneg kita.
Emo is a Big No No
Biarpun judulnya protes, tapi bukan berate kita boleh mengumbar emosi seperti para demonstran di televise, lho. Kita harus menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum speak up. Kalau kita termasuk tipe orang yang gampang terpancing, atau cepat naik darah, boleh juga ko pakai cara yang nggak langsung yaitu lewat surat. Hmm, memang sih kesannya old school banget, tapi setidaknya surat bisa memendam emosi negative kita, sehingga semua argument kita bisa tersampaikan dengan argument yang netral.
You Get What You Give
Kalau mau didengar, kita juga harus mau mendengarkan. Kita harus bisa nggak Cuma cuap-cuap saja. Tapi sekali-kali coba deh dengerin apa maunya ortu. Kan nggak Cuma kita saja nih yang pengen keinginannya terkabul. Dari sini, kita jadi tahu alas an mereka melarang kita main ke rumah si A misalnya. Nah, di tahap ini kita bisa nego sama ortu. Yah, hitung-hitung melatih.
Kalau mau didengar, kita juga harus mau mendengarkan. Kita harus bisa nggak Cuma cuap-cuap saja. Tapi sekali-kali coba deh dengerin apa maunya ortu. Kan nggak Cuma kita saja nih yang pengen keinginannya terkabul. Dari sini, kita jadi tahu alas an mereka melarang kita main ke rumah si A misalnya. Nah, di tahap ini kita bisa nego sama ortu. Yah, hitung-hitung melatih.
Miss or Mister Responsible
Horeee! Permintaan kita akhirnya dikabulkan! Tapi bukan berarti kita we take it for granted, lho. Tunjukkan ke ortu kalau kita bisa menjaga kepercayaan yang telah mereka berikan. Patuhi janji kita untuk nggak mengulangi hal sebelumnya. Kalau ortu melihat kita bisa bertanggung jawab, nggak heran kalau ke depannya mereka nggak akan ragu-ragu untuk meluluskan permintaan kita yang lain.
Horeee! Permintaan kita akhirnya dikabulkan! Tapi bukan berarti kita we take it for granted, lho. Tunjukkan ke ortu kalau kita bisa menjaga kepercayaan yang telah mereka berikan. Patuhi janji kita untuk nggak mengulangi hal sebelumnya. Kalau ortu melihat kita bisa bertanggung jawab, nggak heran kalau ke depannya mereka nggak akan ragu-ragu untuk meluluskan permintaan kita yang lain.
Apakah kalian tertarik untuk mencobanya ??
tapi ingat kita sebagai anak tidak boleh meminta sesuatu di luar kemampuan ortu
kita masing-masing. Semoga bermanfaat !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar