"RILAKUMA"

"RILAKUMA"

Jumat, 26 Desember 2014

Dunia Lama “ATLANTIS”


Apakah kalian tau apakah itu dunia lama ?
Dan apa hubungannya dunia lama dengan sebuah negri yang hilang dan masih menjadi misteri ?

Aku membuat artikel ini karena merasa terinspirasi dengan sebuah novel karya ES ITO dengan judul “NEGARA KELIMA” . Mungkin kalian bertanya-tanya apakah yang dimaksud dengan Negara kelima?




dan Dimanakah letak Negara kesatu sampai dengan keempat ? Dalam artikel ini aku hanya akan menjabarkan tentang “Negara Pertama”.

Sebelum memulai penjabaran dari negara pertama, aku ingin bertanya kepada kalian para pembaca. Apakah kalian percaya tentang keberadaan sebuah negri yang hilang dan dikenal dengan nama “ATLANTIS” ? ya, mungkin sebagian dari kalian mengatakan bahwa ATLANTIS hanyalah sebuah dongeng / fiksi, dan sebagian dari kalian percaya bahwa atlantis benar-benar ada.

Negara Pertama
Solon membawa cerita
Plato membuat cerita
Sejarah mencari asalnya
Satu satu kosong kosong kosong terlalu lama
 

Kata-kata itulah yang aku temukan dalam buku karya ES ITO mengenai penjabaran dari dunia pertama.
Aku yakin kalian tidak mengerti arti dari kata-kata tersebut, Apakah aku benar ??



Dua nama dalam kata-kata tersebut yaitu Solon dan Plato berkaitan erat dengan kitab dialog karangan Plato “TIMAEUS dan CRITIAS” yaitu satu-satunya dokumen sejarah yang dijadikan sumber tentang keberadaan benua atlantis. Kalau kalian menyangka buku karangan Plato itu adalah buku yang tebalnya beratus-ratus halaman kalian salah besar, karena buku berbahasa inggris tersebut tebalnya tidak sampai seratus halaman. Menurut beberapa sumber yang pernah aku baca, Plato mengarang dialog yang tidak selesai itu sekitar 360 tahun sebelum masehi. Tokoh-tokoh yang ada dalam dialog itu adalah orang-orang nyata yang dikenal oleh Plato. Critias salah satu tokoh dialog, adalah kakek buyut Plato. Socrates, tokoh lainnya, adalah guru Plato. Hermocrates adalah seorang negarawan dan tentara dari Syracuse. Cuma satu orang yang tidak mampu dijelaskan oleh sejarah, siapa sesungguhnya dirinya, adalah Timaeus. Sedangkan tokoh-tokoh yang dibicarakan tentang dialoh juga beragam. Pertama Critias, anak dari Dropides dan kakek dari Critias, yang terlibat dalam dialog. Keduanya memiliki nama yang sama. Solon, ahli hukum, sastrawan dan juga seorang petualang yang hidup tiga abad sebelum Plato. Solonlah yang mendapatkan cerita tentang Atlantis dari para pendeta kota Sais, Mesir Kuno.

Apakah sekarang kalian paham tentang kalimat pertama dan kedua kata-kata di atas ? jika kalian tidak paham aku akan menerangkannya, Solon membawa cerita artinya dari pengalaman Solon menjadi seorang petualang kita bisa tahu cerita tentang Atlantis. Plato membuat cerita artinya dari buku dialog yang dibuat oleh Plato itulah kita bisa mengetahui bahwa terdapat sebuah peradaban manusia yaitu Atlantis.
Sebenarnya hanya secuil bagian dari dialog itu yang mebahas tentang Atlantis. Pada bagian Timaeus kita hanya akan menemukan satu bagian yang membahas tentang Atlantis. Sedangkan pada bagian Critias, cerita tentang Atlantis cukup banyak.

Aku ingat dalam novel “NEGARA KELIMA” terdapat sebuah percakapan antara seorang Inspektur dari Detasemen Khusus Anti Teror dengan Profesor Duani Abdullah. Sang Inspektur bertanya “Bagaimana kisah Atlantis bisa sampai dibukukan oleh Plato?” kurang lebih kalimatnya seperti itu. Profesor Duani Abdullah menjawab “Cerita Atlantis ia dapatkan dari kisah perjalanan Solon ke kota Sais yang terletak di distrik Sais, Mesir Kuno. Para pendeta itu bercerita tentang sejarah yang telah dilupakan oleh orang-orang Yunani tentang sebuah bangsa besar yang pernah menyerang nenek moyang mereka ribuan tahun yang lalu. Selama tiga abad setelah kematian Solon, cerita itu terpendam begitu saja hingga Plato mengungkapkannya kembali dalam sebuah dialog.”

Dari semua penjabaran di atas apakah kalian bisa mengetahui apakah hubungannya Dunia Lama dengan Atlantis ? Tentu saja belum karena dari tadi aku belum menyinggung tentang Dunia Lama.

Dunia Lama adalah sebuah peradaban yang telah dilupakan. Tidak ada temuan arkeologis, tidak ada peninggalan tertulis yang ada hanyalah cerita yang didapatkan Solon dari pendeta di distrik Sais. Sebagaimana terungkap dalam dialog “Timaeus and Critias” karangan Plato.
Di Kota Sais, Solon mencari pendeta-pendeta yang memiliki pengetahuan luas tentang masa lalu. Sebab banyak hal tentang masa lalu yang ia dan orang-orang Yuniani tidak ketahui sama sekali. Slah satu dari pendeta itu mulai bercerita tentang berbagai hal pada masa lalu. Ia bercerita tentang Phoroneus yang disebut-sebut sebagai manusia pertama. Juga bercerita tentang banjir besar yang memusnahkan manusia kecuali Deucalion dan Pyrrha yang bisa bertahan dan selamat. Kemudian ia mengurutkan kejadian demi kejadian itu sehingga bisa dihitung telah berapa lama peistiwa itu terjadi.
      Salah satu pendeta yang sudah cukup tua berkata,
Solon, kalian orang Yunani tidak lebih dari anak-anak semua, tidak ada orang tua di antara kalian. Solon bertanya apa yang dimaksud oleh pendeta dengan kata-kata itu. Ia menjelaskan bahwa dalam pikiran orang-orang Yunani yang ada hanyalah masa sekarang. Tidak ada yang berusaha untuk mencari jejak pengetahuan masa lalu. Pendeta itu menceritakan kepada Solon kenapa hal itu sampai terjadi.
      Ada suatu masa ketika bangsamu dan bangsa-bangsa lainnya dilengkapi dengan kemampuan menulis serta kelengkapan hidup lainnya. Tiap masa dipisahkan oleh interval waktu. Hingga datang waktunya, muncul wabah dari langit. Seperti penyakit campak yang ditebar begitu saja. Sehingga yang tertinggal di antara kalian hanyalah orang-orang yang tidak bisa membaca dan tidak memiliki pengetahuan. Maka kalian memulai lagi segala sesuatunya seperti anak-anak yang tidak mengerti apa-apa. Perihal sil-silah yang kamu jelaskan kepada kami tidak lebih baik daripada cerita anak-anak.
      Malapetaka dan bencana yang menimpa manusia disebabkan oleh banyak hal. Tetapi di antara sekian banyak hal itu, air dan api memegang peran yang paling penting. Kamu hanya mengetahui satu banjir besar yang pernah terjadi. Tetapi sebenarnya ada banjir besar sebelumnya yang juga pernah terjadi. Menenggelamkan tempat-tempat yang dulu didiami oleh manusia terbaik dan paling adil. Ketika bencana datang hanya sebagian kecil dari mereka yang selamat. Orang yang selamat itu pada akhirnya juga meninggal tanpa meninggalkan satu pun cerita tertulis.
      Sebelum banjir terbesar yang pernah terjadi, kota besar Athena dikenal selalu terdepan dalam berperang. Kota itu diatur dengan pemerintahan paling baik dibandingkan kota-kota lainnya. Kota itu juga dikenal karena konstitusinya yang paling adil dibanding tradisi yang pernah ada pada tempat di kaki langit.
      Menyangkut bangsamu Sembilan ribu tahun yang lalu. Aku akan menjelaskan kepadamu tentang hukum dan tindakan mereka yang terus dikenang. Sebuah keberanian menghadapi kekuatan bangsa yang muncul di tengah-tengah Lautan Atlantik.
      Begitu banyak tindakan agung tercatat dalam sejarah kita. Tetapi ada satu tindakan dan perbuatan yang melebihi semua tindakan yang pernah ada. Sejarah mencatat sebuah kekuatan besar yang sulit untuk ditandingi melakukan ekspedisi penaklukan sepanjang Asia dan Eropa. Dan kota kalian adalah sasaran akhir mereka. Kekuatan besar ini muncul di Lautan Atlantik. Pada saat itu Atlantik dapat dan bisa dilayari. Terdapat sebuah pulau yang terletak di depan selat yang kalian sebut Pillar Hercules. Pulau itu lebih luas dari gabungan antara Asia Minor dan Libya. Melalui pulau ini, kamu bisa mengitari semua bagian benua yang dikelilingi oleh lautan. Bagian laut yang terdapat pada Pillar Hercules adalah sebuah pelabuhan. Memiliki pintu masuk yang sempit. Sisanya adalah lautan luas yang mengelilingi daratan sehingga bisa disebut sebagai benua tanpa batas.
      Di Pulau Atlantis terdapat kerajaan yang maha besar menguasai pulau
pulau dan benua. Orang-orang Atlantis telah menguasai bagian bumi sejauh Libya hingga Mesir dan sejauh Eropa hingga Tyrenia. Kekuasaan seluas itu terpusat pada satu orang. Mereka juga berusaha menundukkan negerimu. Tetapi, Solon, nenek moyangmu memancarkan keteguhan hati dalam kebenaran dan keberanian. Di bawah pimpinan raja Hellenis, nenek moyangmu berhasil mengusir para pendatang itu dan membebaskan negeri-negeri sekitar selat dari perbudakan oleh para pendatang.
      Tidak lama kemudian terjadilah gempa dan banjir besar. Dalam satu hari satu malam malapetaka menghancurkan Atlantis. Semua prajurit tenggelam ke dasar bumi. Dan Pulau Atlantis hilang di dasar laut. Karena alasan itu, laut di sekitarnya tidak dapat dilalui atau dilayari. Banyak onggokan lumpur. Ini disebabkan oleh pulau-pulau yang tenggelam.

Dari penjabaran kitab Timaeus and Critias di atas kita bisa menyimpulkan bahwa Atlantis adalah dunia lama yang telah tenggelam Sembilan ribu tahun sebelum masa Solon. Jika dihitung dengan masa kita, jaraknya adalah sebelas ribu tahun. Tepatnya 11600, sebab Solon hidup enam abad sebelum masehi. Dan Arti kata-kata satu satu kosong kosong kosong adalah jarak masa peradaban Atlantis dengan masa sekarang.

Artikel ini adalah sedikit dari penjabaran mengenai Dunia Lama “ATLANTIS”. Dan jika ada typo di mana-mana mohon dimaafkan, maklum karena ini adalah artikel pertama saya. Dan semoga artikel ini sedikit banyak bisa bermanfaat untuk para pembaca. Tunggu artikelku selanjutnya yaa J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar